kenapa menjadi tradisi?? wah,.. wah,. gawat kalau kita terus menerus gk bs mengkondisikan situasi yang belakangan ini marak diperagakan oleh siswa maupun mahasiswa. seorang siswa yang kerap kali mengulangi perbuatan disaat menjelang ujian,apakah itu membuat sebuah catatan kecil atau barangkali melihat hasil atau jawaban teman?
mungkin hal ini sudah biasa kali yaa.. dan tidak asing lagi bagi siswa maupu mahasiswa untuk menerapkan teori ini disaat ujian.
saya pernah mengerjakan tugas yg diberikan guru ketika SMA, saya menyelsaikan tugas itu dengan usaha saya sendiri, ketika itu guru meminta tugasnya agar segera dikumpulkan keesokan harinya.

TeTTTT..!!!!
terdengar bel sekolah berbunyi, saya bergegas masuk kedalam
kelas seperti biasanya. waHHHHHH??? terlihat anak-anak kumpul
kebo gk jelas mengerjakan sesuatu, bergegas melihat apa yang mereka kerjakan..

ternyata tugas yang diperintahkan kemarin sedang dikerjakan mereka dengan
satu tugas yang telah selesai sebagai bahan masterannya. weehh,..weehh,...
saya langsung duduk di bangku.
ketika itu teman sebangku saya bertanya."yo.. da selesainya kau tugas yg disuruh kemaren??"
hmmm,. sudah broo.. kenapa?? kau belum slesai?
"belum.. liat lah aku," dengan polosnya bilang kalau dia belum selesai, ckckcck
aku emank sedikit hibah sebenarnya dengan dia, yaa... aku kasih ja tugas aku yang
susah payah aku kerjakan sendiri itu ke teman aku ini.
ketika dia sedang mengerjakan tugas itu, aku selalu bertanya tanya kepada diriku sendiri,.
apakah diri kita akan terus kita biarkan untuk tidak mau peduli akan hal itu?
terus tidak mengerti dan selalu mengharapkan dorongan dari teman?
kalau saja orang indonesia seperti ini semua, bagaimana kita bisa maju dalam hal
mewujudkan bangsa yang cerdas!!

apa kesalahan dari semua yang sudah menjadi tradisi ini??
menurut beberapa orang yang telah saya wawancarai (WAPRES ITTELKOM)
M.Fachri, beliau berkata "Tradisi ini memang sudah cukup lama berlangsung, mulai dari mencontek sampai berbuat curang pada saat ujian. hal ini terkait dengan akhlak dari masing-masing mahasiswa/i nya, kalau seorang mahasiswa maupun siswa yang mengerti betul apa sebenarnya makna dan tujuan dari disekolahkannya dia, maka seorang mahasiswa/siswa itu tidak akan mau berbuat curang dalam akademiknya,
terlebih lagi jika kita lihat seorang guru ataupun dosen yang mengajar belum 100% ikhlas dalam mengajar, buktinya masih ja ada guru ataupun dosen yang malas dalam menyampaikan materi, yang kata mahasiswa/siswa gak jelas lah materinya ataupun setelah keluar dari kelas geleng-geleng kepala dan bingung dengan materi yang disampaikan.(wahhhh......!! bahaya kalau seluruh mahasiswa/siswa seperti ini keadaanya). Membuat mahasiswa/siswa memahami dan mengerti materi yang disampaikan adalah tugas dari seorang pengajar,
oleh karna itu bangsa ini butuh seorang pengajar yang memiliki akhlak yang baik, dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, mulai dari pengajar(dosen/guru) dan mahasiswa/siswa.Dan didorong dengan semangat untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas dan bermoral tinggi."

Fenomena ini sudah sepantasnya kita tanggapi dengan serius dan menjadikan itu bukan tradisi lagi dalam dunia pendidikan kita, pendidikan BAIK berarti kita juga MEMAJUKAN BANGSA INI untuk menjadi lebih maju dari bangsa lain.

AYO KOBARKAN SEMANGAT PARA PEMUDA PEMUDI BANGSA INDONESIA!! KITA MASIH BELUM KALAH, SEMUA BERAWAL
DARI DIRI KITA DAN KITA AKHIRI DENGAN KERJA TUNTAS!!! BUKAN MENUNGGU DAN HANYA MENUNGGU!
KERJA CERDAS, KERJA EFEKTIF, BERIKAN SOLUSI TERBAIKMU UNTUK BANGSA INI!!

Related Post:

0 comments :

Posting Komentar

Silakan dikomentari ya sahabat. Klik subscribe by email untuk notifikasi balasan. Terimakasih.