Bismillah,.
Tanpa dakwah
Tanpa jamaah
dan tanpa Cinta
darinya kehidupan ini seolah siang tiada mentari
Bagai malam tiada cahaya purnama
dan bagai syurga tanpa bidadari. (Muharrikdaie)
Salam ukhuwah buat saudara seiman, dan al-Ikhwah seluruh dunia. Bagaimana kabar iman hari ini wahai saudaraku??
Sudahkah kita membawa diri ini di jalan yang Allah ridhoin, jalan yang penuh berkah, jalan yang senantiasa terus mengalir amal perbuatan sampai ajal menjemput kita nanti, atau malah sebaliknya, apakah diri ini terjebak dalam jurang kenistaan di jalan kehidupan yang berliku ini?? Insya Allah senantiasa dalam perlindungan Allah dan tetap istiqomah dijalannya. Seperti mereka yang sudah meninggalkan dunia ini, kita pasti akan sama dengan mereka, gk ada yang hidup kekal dan abadi di dunia ini, jadi? apa tujuan setelah kehidupan nanti, Insya Allah Surga Allah lah tujuan kita bersama.

Ketahuilah, cepat atau lambat dan semakin betambahnya umur kita, sedikit banyak kita akan tersadar dengan amal perbuatan yang kita kerjakan selama ini, dan itu akan di minta pertanggungjawabanya nanti di hadapan Allah SWT. sudahkah kita mempersiapkannya?? sudahkan kita membuat sebuah amal sebagai bekal kita di akhirat nanti?? Sudahkah kita memikirkan hal itu?? atau kita hanya terlarut terus-terus dengan kesenangan duniawi sampai kita lupa dengan kematian yang pasti akan menjemput kita.
Bukan so' ta'at, sebelum umur terus bertambah dan kontrak hidup di dunia ini selesai. Mari saling mengingatkan saudaraku, ini juga sebagai jembatan untuk mengingatkan diri ini yang masih lemah akan ilmu agama dan pengetahuan, Insya Allah itu lebih baik dari pada diam diri ditempat, atau bisa dikatakan shaleh hanya untuk diri sendiri tidak memperdulikan saudara2 kita yang lain. Mari saling mengingatkan dan tegakkan Syiar Islam (Dakwah).. ^_^

Di Zaman sekarang ini, sudah tidak aneh lagi kita melihat mulai dari pergaulan sampai dengan budaya bangsa ini telah banyak teracuni oleh budaya2 bangsa luar yang tidak sesuai dengan syariat islam. Lihat saja moral dan etika anak2 bangsa sekarang, atau bahkan Kiyyadah (pemimpin) kita juga, bisa dikatakan mereka telah melupakan larangan2 agama, mereka malah senang dengan prilaku mereka demi kepentingan pribadi dan kesenangan dunia semata. Kalau kita lihat permasalahan yang ada pada anak bangsa, mereka terjebak dalam budaya2 barat yang masuk ke tanah air, karena budaya inilah anak-anak bangsa sekrang jauh dari tuntunan syariat, Al-Qur'an dan As sunnah.

Yang katanya yang gk gaul lah, yang ktinggalan zamanlah, atau banyak lagi dari mereka yang menghasut kita agar kita mengikuti gaya pergaulan dan budaya mereka.
Bukan permasalahan gaul atau gk nya, tapi apakah sudah sesuai dengan syariat Islam dan ada manfaatkah buat kita? banyak manfaat(Ahsan) atau banyak kerugian(Mudhorot) buat kita?
Misalnya, di Islam di tuntun seorang wanita agar menutup aurat mereka, apa tujuan Islam menuntun wanita agar menutup aurat? hal ini agar wanita terjaga dari yang bukan mahramnya dan tidak menimbulkan syawat dari yang bukan mahramnya juga. dan bagaimana kalau wanita tidak menutup auratnya? hal ini bisa saudara simpulkan sendiri sesuai dengan keadaan saat ini. Ketentuan Islam dijalankan adalah untuk kebaikan kita sendiri, bukan merugikan, atau membuat kita celaka, malah banyak manfaatnya dan kalau bisa dikatakan tidak ada ruginya. Masih banyak lagi contoh2 lain yg bisa kita lihat dari keadaan bangsa saat ini, saudara bisa menganalisannya sendiri.

Apakah kita peduli dengan keadaan ini???
Apakah kita hanya diam ditempat melihat keadan ini???
Apa yang harus kita lakukan melihat keadaan ini???
Dengan saling mengingatkanlah seharusnya yang bisa kita lakukan, atau bisa dikatakan hal ini disebut Berdakwah.

Siapa yang wajib berdakwah?? Jawabnya adalah setiap muslim. Dakwah bukanlah monopoli para kiyai, para ustadz, dan para muballigh saja. Rasulullah saw bersabda, “Ballighuu ‘anni walau aayah (Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat).” Ini artinya apapun kebenaran yang sudah kita ketahui hendaknya kita sampaikan dan kita dakwahkan kepada orang lain. Jika kita sudah tahu alif, kita sampaikan alif itu kepada orang lain. Jika kita sudah tahu alif, ba’ dan ta’ maka kita sampaikan alif, ba’ dan ta’ itu kepada orang lain. Yang tidak mungkin dan tidak boleh kita lakukan adalah mendakwahkan alif, ba’ dan ta’ padahal kita baru mengetahui alif saja.

Berdakwah tidaklah harus menunggu diri kita sempurna, karena tidak mungkin ada manusia yang sempurna. Disamping itu, berdakwah pada dasarnya juga membina diri kita sendiri. Ketika kita berdakwah, pada saat yang sama kita juga menasehati diri kita sendiri. Dengan demikian, dengan berdakwah kita justru akan semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas diri.

Tahapan-tahapan Dakwah. Dakwah hendaknya dilakukan dengan bertahap (mutadarrij). Jangan sampai seorang dai sekonyong-konyong menginginkan mad’u-nya tiba-tiba menjadi seorang muharrik yang handal. Pertama-tama, tahapan dakwah yang hendaknya dilakukan adalah at-tabligh wat ta’lim (menyampaikan dan mengajarkan), yang tujuannya adalah untuk menghilangkan jahaalah (kebodohan) dan meraih ma’rifah (pengetahuan). Jika tahapan ini berhasil dilakukan maka dilakukan tahapan berikutnya, yaitu at-takwiin (pembentukan), yang tujuannya adalah untuk mengarahkan ma’rifah (pengetahuan) yang dimiliki mad’u agar berubah menjadi fikrah (pemikiran) yang menghunjam dalam hati dan pikiran. Fikrah inilah yang akhirnya diharapkan akan membuat seseorang nantinya mau ber-harakah (bergerak) dalam rangka memperjuangkan al-haq dan membasmi al-bathil.
Apakah manajemen dakwah itu perlu? Jawabannya adalah ya, bahkan harus. kita tidak boleh hanya asal berdakwah dan asal berupaya mengubah, tetapi juga memperhatikan apa yang akan terjadi sesudahnya: maslahat ataukah madharat. Jangan sampai kita ingin menghilangkan suatu madharat tetapi malah menimbulkan suatu madharat baru yang lebih besar. Dan untuk itulah, manajemen dakwah harus dilakukan.

Aktivitas dakwah tidak cukup membutuhkan kesholehan dan keikhlasan para aktivisnya, tetapi juga dibutuhkan kemampuan pendukung berupa manajemen. Kebaikan yang tidak terorganisir, akan dapat dikalahkan oleh kemunkaran yang terorganisir dengan baik”, demikian sayyidina Ali ra. berujar.

Disamping itu, Islam memerintahkan kita untuk senantiasa ihsan dan itqan. Tidak asal bekerja, tetapi bekerja dengan baik, efektif, dan efisien. Tidak hanya sama-sama bekerja, tetapi harus bekerjasama. Jangan sampai dakwah dilakukan seperti sekumpulan orang yang sedang tarik tambang. Semua orang mengeluarkan segenap kemampuan untuk menarik, tetapi hasilnya nihil karena satu sama lain saling menafikan dan meniadakan.

Bagaimana dengan kita???
apakah kita sudah melaksanakan Dakwah ini dengan baik, efektif, dan efisien??
dan bagaimana dengan kita yang belum terjun di dunia dakwah ini??
apakah kita masih ragu bahwa dakwah ini adalah pekerjaan yg sangat mulia??
suatu saat nanti kita pasti akan sadar dan membutuhkan dakwah ini saudaraku,.

Marilah tegakkan kebenaran dan tunjukkan bahwa beramal dan berbuat kebaikkan itu sangatlah mulia..
Marilah saling mengingatkan..

Wallohu 'alam bissoab,. ^_^

Related Post:

15 comments :

  1. thanks mas..alhamdulillah saling mengingati :D

    BalasHapus
  2. ya bgitulah gan. stiap org yg ingin brbuat kbaikan pasti ada aja cobaanya. apalagi kalau mnyarankan kpada yg lebih tua ntar disangka sok tau lah.

    BalasHapus
  3. wahh mas rio pinter dakwah juga yahh heheheh...lanjutkan.

    BalasHapus
  4. Kunjungan siang... artikel yg sangat menggugah hati

    BalasHapus
  5. Subhanallah,,,,
    dakwahnya bikin aku merinding..
    Ijin Copas yah.. ini ilmu dakwah yang hars disbarLuaskan baik di dumay maupn di asli duniana hehhe
    MENGAaplikasikannya kdang sulit Akhi.
    Namun Alloh akan mempermudah jalan kita. kRna dgn mmgatkan sama saja mnggtkan dri kita utk lebih dkat padaNYA.
    Dakwah terbaik dgn hati ikhlas dan sabar ..amin

    BalasHapus
  6. @Annur EL- Kareem iya mbak nur,..
    inilah jalan kita, Insya Allah semuanya dipermudah. aminn...
    silakan, sampaikan ke yang lain jika berkenan,.
    diizinkan..
    jgn lpa cntumkan sumbernya ya.. hehe ^_^

    BalasHapus
  7. @Fazri jgan menyerah saudaraku, menyampaikan sesuatu harus dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, ini sulit tapi jika Allah mempermudah pst ada jalannya,.. ^_^

    BalasHapus
  8. @Bobo Insya Allah mas,..
    sesama saudara harus saling mengingatkan.. ^_^

    BalasHapus
  9. sudah belom yaaa??? *mikir*
    kayakny belom dehh...

    BalasHapus
  10. oia mas, aku lagi penegn ganti koemntarnya biar bisa di reply gtuh . Taw caranya gak???
    search google belum nemu2 ehehe sapa tw punya rumusnya... syukron

    BalasHapus
  11. @Annur EL- Kareem
    mksdnya ganti kotak komentar sperti sya gtu mbak ya??? yg bs lgsung di bls?? atw gmna??

    BalasHapus
  12. @MOoooNn.... Dakwah kita untuk semua mbak, stuju mbak,. ^_^ siph..

    BalasHapus
  13. makasih ya atas pencerahannya. . . . semoga ini menjadi titik awal untuk melakukan perbaikan .. . .

    BalasHapus
  14. 3 hari tanpa mendengar dakwah, hati manusia akan membatu...
    Smoga kita terhindar dari hal demikian..

    BalasHapus
  15. sebagai manusia khusunya sebagai Muslim, kita wajar mengingati sesama kawan sendiri..
    kadang2x kita sedih bila kawan melakukan maksiat tetapi tidak ditegur sebenarnya kita pun turut terjebak sama dengan maksiat mereka jika tidak ditegur..
    Apa2x pun kita hanya mampun berdoa kepada ALLAH agar kita diberi keimanan yang kuat..

    BalasHapus

Silakan dikomentari ya sahabat. Klik subscribe by email untuk notifikasi balasan. Terimakasih.